Nyeri Tak Tertahankan di Kaki, Batistuta Sempat Ingin Diamputasi

BERITA BOLA

Samsungbola - Pensiun dari sepak bola tak membuat Gabriel Batistuta bebas dari persoalan cedera. Legenda Fiorentina itu justru tersiksa pada usianya yang kini sudah menginjak angka 50 tahun. Batistuta mengaku tersiksa dengan cedera di bagian pergelangan kakinya. Rasa nyeri yang timbul membuatnya sampai frustrasi. Bahkan, pernah saat sudah merasa tak kuat, eks striker tim nasional Argentina itu meminta kepada dokter agar kakinya diamputasi.

Saya menangis karena rasa sakit sehingga saya meminta dokter untuk mengamputasi kaki saya, Meski begitu, langkah mengamputasi kaki akhirnya tak jadi dilakukan. Batistuta disarankan untuk dioperasi. Dengan dioperasi, Batistuta berharap rasa nyeri di kakinya sirna dan dia bisa berjalan normal lagi seperti sebelumnya. Saya merasakan sakit, sakit dan lebih banyak rasa sakit. Operasi adalah solusi yang saya kejar selama setidaknya 6-7 tahun terakhir

Dalam 40 hari, setelah saya melepas alat penyangga (setelah operasi), kita akan tahu apakah rasa sakitnya telah hilang dan akhirnya saya bisa berjalan seperti orang normal lagi, melanjutkan. Sejak pensiun pada 2005.

Batistuta memang diketahui kerap mengeluh dengan kondisi fisiknya. Menurut Batistuta, setelah pensiun, dia menemukan fakta bahwa tulang pegerlangan kakinya hancur berkeping-keping. Dengan kondisi seperti itu, melakukan gerakan sekecil apapun menjadi terasa menyakitkan bagi Batistuta.

Saya memiliki masalah yang sama dengan (Marco) Van Basten, yang merasa sudah tak kuat lagi pada usia 28 tahun, Saya tidak bisa bangun dari tempat tidur beberapa hari. Saya menangis karena marah dan saya berkata pada diri sendiri.

Semasa jadi pemain, cedera separah ini tak pernah dialami oleh Batistuta. Ia justru sukses menjadi mesin gol Fiorentina. Ia kemudian memperkuat AS Roma dan Inter Milan. Di ketiga klub itu, Batistuta total berhasil melesakkan 242 gol. Adapun untuk timnas Argentina, torehannya mencapai 54 gol.

Legenda Argentina, Gabriel Batistuta menceritakan penyakit parah yang pernah dialaminya pada tahun 2005. Penyakit itu muncul setelah dia memutuskan gantung sepatu.

Entah dari mana awalnya, Batistuta mengalami rasa sakit pada kakinya. Pria yang kini berusia 45 tahun tersebut merasa kakinya seperti mati rasa.

Setelah berhenti dari sepak bola, dalam waktu singkat saya tidak bisa berjalan. Bahkan, saya buang air kecil di tempat tidur, padahal kamar mandi hanya berjarak beberapa meter saja," cerita Batigol (sapaan akrab Batistuta).

Jika saya ingin berdiri, pergelangan kaki ini rasanya seperti ingin membunuh saya. Rasa sakitnya tidak tertahankan, Kesal dengan penyakitnya itu, Batigol pergi ke dokter untuk mengamputasi kakinya. Dia tak mau merasakan sakit yang tak tertahankan itu. Saya pergi ke dokter Avanzi dan memintanya untuk mengamputasi kaki saya. Menurut saya, itu adalah jalan keluar yang terbaik untuk menghilangkan rasa sakit.

Tapi dokter tidak mau. Dia bilang saya gila. Akhirnya, dokter memutuskan untuk mengoperasi saya. Dia menambahkan sekrup saat operasi. Ternyata, masalah saya adalah tidak memiliki tulang rawan dan tendon yang cukup setelah berat saya mencapai 86 kg," lanjut Batigol.

Usai operasi sukses, Batistuta mengatakan kondisinya sudah baik. Bahkan dia sudah berani bermain sepak bola dalam sebuah pertandingan uji coba.

Pemulihannya berlangsung sangat panjang dan melelahkan, tapi saya sudah dalam kondisi baik. Saya sudah bisa bermain golf dan bermain sepak bola.