
Cristiano Ronaldo tak menunjukkan tanda-tanda bakal meredup. Berselang 68 hari setelah ulang tahun ke-33, Ronaldo membuat gol salto ke gawang Juventus dan memecahkan banyak rekor di Liga Champions. Ketika banyak pemain seumuran mulai menyingkir dari panggung sepak bola dunia, Ronaldo masih tetap ampuh, konsisten, keren, nyaris tanpa cacat, menyita banyak atensi, dan tentu saja galib.
Cristiano Ronaldo tak menunjukkan tanda-tanda bakal meredup. Berselang 68 hari setelah ulang tahun ke-33, Ronaldo membuat gol salto ke gawang Juventus dan memecahkan banyak rekor di Liga Champions. Ketika banyak pemain seumuran mulai menyingkir dari panggung sepak bola dunia, Ronaldo masih tetap ampuh, konsisten, keren, nyaris tanpa cacat, menyita banyak atensi, dan tentu saja galib.
Jadi apa sebenarnya rahasia pria ini, atlet yang dinilai tak diberkati talenta alami, tetapi dengan gampang memecahkan rekor demi rekor? Harianjogja.com mencoba mengulas, berdasarkan omongan orang-orang yang pernah bekerja bersamanya, juga pengakuan si pemain terbaik dunia.
Dibentuk United
Syahdan, Carlos Queiroz masih membereskan tetek bengek pekerjaan sebagai asisten Alex Ferguson di kantornya, Carrington, Inggris. Latihan rutin telah kelar. Lapangan sepi. Dari kejauhan, dia melihat kelebatan di pohon. Queiroz menaruh syak wasangka. Jangan-jangan telik sandi sedang memata-matai denyut kehidupan kehidupan di kompleks latihan Manchester United. Dia memanggil sekuriti. Si petugas keamanan menghampirinya dan berkata, “Cristiano Ronaldo. Dia sedang berlatih sendirian.
Itu adalah musim 2003-2004. Ronaldo belum lama tiba sebagai remaja ingusan dari Lisbon. Di usia 18 tahun, keinginannya untuk menjadi yang terbaik sudah kentara.Sangat jarang saya melihat pemain muda dengan bakat, tujuan yang jelas, serta dan kepribadian dan komitmen yang kuat. Saya pernah membaca cerita Arnold Schwarzenegger belajar menari tango. Dia terobsesi menjadi perfeksionis. Cristiano punya karakter sama,Ferguson, pelatih yang banyak melahirkan pemain top dan memberi United gelimang kejayaan menganggap Ronaldo punya kualitas mental yang tak dimiliki pemain lain.
Gary Neville yang awalnya pemain semenjana berubah menjadi bek kanan yang mengagumkan karena etos kerjanya, begitu pula David Beckham. Tetapi Ronaldo lebih sempurna dalam memacu diri,Tak cuma jajaran pelatih yang punya pendapat demikian. Di mata rekan setimnya, Ronaldo adalah sosok langka, juga mengagumkan. Ronaldo seperti dirasuki gairah untuk menjadi yang paling unggul di segala hal,” ujar Quinton Fortune, gelandang Afrika Selatan yang membela Manchester United selama tujuh musim sejak 1999.
Ada banyak pemain berbakat yang cukup puas dengan kemampuan mereka, tak punya vitalitas untuk mendorong diri mereka menjadi lebih baik. Ronaldo punya keduanya, talenta dan antusiame. Setiap hari, dia datang ke tempat latihan dan mengerahkan tenaga ekstra. Menendang, menggiring, bermanuver, pergi ke gim, ingin menjadi lebih kuat, lebih cepat. Dia hanya berlatih untuk menjadi lebih lihai dari hari ke hari.
Determinasi yang kuat tak cukup tanpa ketekunan dan kesabaran. Ronaldo memilikinya
Cristiano datang ke gim untuk menguatkan otot-otot kakinya. Kemudian dia pulang, menyantap makanan sehat, berenang, tidur, saya yakin dia bahkan memimpikan sepak bola, dan datang kembali keesokan harinya. Dia ajek melakukannya selama enam tahun di sini,” ucap Mike Clegg, pelatih fisik United di dekade 2000-an. Orang-orang bilang Anda butuh 10.000 jam untuk menjadi sangat mahir, entah itu melukis atau bermain gitar. Ronaldo melakukannya dan menyediakan waktu yang lebih banyak.Tak cuma itu, Ronaldo disiplin, malah bisa dibilang kelewat disiplin.
Pada awal musim 2011, Jese Rodriguez baru saja dipromosikan ke tim utama Madrid dan punya nafsu besar untuk memikat hati Jose Mourinho.Saya masih ingat hari pertama pergi ke tempat latihan sebagai anggota tim utama. Saya datang dua jam lebih awal untuk mengesankan pelatih. Tetapi ketika saya sampai sana, Cristiano sudah berkeringat, sudah latihan,” ucap Jese yang kini sedang menghabiskan masa pinjaman di Stoke City setelah periode yang tak sukses di Paris Saint-Germain.
Cara Ronaldo mendorong batas-batas kemampuan tubuhnya nyaris menjadi mitos. Daily Star pernah membuat berita bombastis, mengutip sumber di internal Real Madrid, tentang Ronaldo yang mampu sit up sampai 3.000 kali dalam sehari. Belakangan, Ronaldo menampik rumor tersebut. Tidak benar jika saya sit up 3.000 kali dalam sehari. Saya biasanya latihan di gim tiga sampai empat kali sepekan. Saya sit up 200 atau 300 kali tiap kesempatan, mungkin kalau sepekan sampai 1.000 kali.
Kekuatan fisik adalah modal utama Ronaldo. Dia tak selincah Lionel Messi saat menggiring bola, tak punya kontrol sesempurna Zinedine Zidane, tak sekreatif Ronaldinho atau Ronaldo de Lima dalam mempermainkan bola, dan tak senakal Maradona dalam mengecoh lawan. Namun, tubuhnya yang kokoh dan atletis mampu mengatasi kekurangan itu.
Musim 2006-2007 adalah pelontar karier Ronaldo. Piala Dunia 2006 menjadi fase yang buruk bagi Ronaldo muda. Dia tak masuk hitungan penghargaan pemain muda terbaik. Grup Studi FIFA menganggap Ronaldo punya tabiat buruk yang tak patut dijadikan teladan anak-anak muda lain. Di perempat final, ketika akhirnya Portugal menang adu penalti atas Inggris, dia bersitegang dengan Wayne Rooney. Media-media Inggris menuduhnya memprovokasi wasit sehingga Rooney, anak emas Manchester United, diusir dari lapangan. Spekulasi berembus, Ronaldo bakal ditendang dari Old Trafford.
Selanjutnya kita tahu, Rooney tak pernah menyamai level Ronaldo. Pada musim sebelum Piala Dunia Jerman, Ronaldo tampil 33 kali di Liga Premier dan cuma mencetak sembilan gol. Setelah Piala Dunia, catatan golnya melonjak menjadi 17. Sejak saat itu, Cristiano selalu mencetak dua digit gol saban musim. Lesatan Ronaldo sangat kencang di 2007-2008. Dia bikin 42 gol dari 49 penampilan di semua kompetisi dan membawa United meraih trofi Liga Champions.
Musim itu, Ronaldo sebenarnya mengawali dengan buruk. Dia melewatkan tiga pertandingan gara-gara kartu merah saat melawan Portsmouth. Sikapnya arogan dan egois. Untungnya, ada orang Belanda yang membentuknya sebagai pemain tim dan mengendalikan Ronaldo agar tetapi jaim di panggung publik. Saya membuat diagram untuknya, memberinya banyak detail yang diperlukan oleh pemain bola,” ujar Rene Meluensteen, staf pelatih tim utama United dari 2007 hingga 2013.